<-- Kembali
Diposting oleh , Tgl 03-05-2014 & wkt 03:42:13 & dibaca Sebanyak 2723 Kali


Yogyakarta- Berdasarkan
data awal bulan Hijriyah pada Kalender Muhammadiyah 2014, yang
merupakan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, ijtimak
atau konjungsi awal bulan Ramadan akan jatuh pada hari Jum’at 27 Juni
2014, pukul 15:10:21WIB. Adapun tinggi bulan di Yogyakarta adalah 0° 31' 17" ,
dengan kata lain pada saat terbenam matahari posisi hilal berada di
atas ufuk. Dengan demikian, tanggal 1 Ramadan jatuh pada hari Sabtu, 28
Juni 2014, dimana umat Islam akan memulai puasa Ramadan pada hari itu,
sementara ibadah tarawih sudah dapat dimulai pada Jum’at malam, 27 Juni
2014 setelah salat Isyak.
Demikian
disampaikan wakil Sekretaris Majelis Pustaka Informasi PP
Muhammadiyah, Iwan Setiawan saat diminta tanggapannya mengenai berita
media massa soal penetapan awal puasa Muhammadiyah, Kamis (1/5). Iwan
menjelaskan, judul-judul berita di media massa yang bersumber dari ketua
umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat membuka Sarasehan
Astrofotografi (29/4) lalu, sedikit memberi penafsiran yang
berbeda.“Sesuai penjelasan Ketum PP Muhammadiyah, hilal Ramadan saat
tanggal 27 Juni 2014 sudah dapat dikatakan wujud, sehingga selepas
matahari terbenam tanggal 1 Ramadan 1435 H akan dimulai, karena
dimulainya hari dalam kalender hijriyah adalah waktu maghrib (terbenam
matahari). Dengan demikian, puasa akan dilaksanakan esok harinya, yakni
pada tanggal 28 Juni 2014,” jelasnya. Judul diberbagai media bahwa
Muhammadiyah menjatuhkan 1 Ramadhan pada 27 Juni 2014 menurut Iwan
Setiawan akan mempersepsikan bahwa awal puasa adalah pada tanggal
tersebut, padahal tidak begitu. “Karena yang jatuh pada tanggal 27 Juni
itu peristiwa ijtimak atau konjungsi sebagai tanda berakhirnya bulan
lama ke bulan yang baru, dan apabila tinggi hilal berada di atas ufuk
saat terbenamnya matahari, maka itulah tanda dimulainya 1 Ramadhan dan
puasa akan diawali esok hari, tanggal 28 Juni 2014,” tegasnya.
Menunggu Maklumat
Lebih
lanjut menurut Iwan setiawan, sudah menjadi kebiasaan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah bahwa untuk ketetapan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan
Dzulhijjah akan dikeluarkan secara resmi malalui Maklumat. “Jadi sebagai
warga Persyarikatan, kita akan tetap menunggu ketetapan awal bulan
Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah melalui Maklumat PP Muhammadiyah.
Karena dalam maklumat tersebut akan dijelaskan secara detail baik
perhitungan, penjelasan, dan himbauan PP Muhammadiyah,” pungkasnya.
Sumber: www.muhammadiyah.or.id
|