Sosialisasi Bahaya Penyakit Rabies, Awas Ada Di Lingkungan Kita!
Sosialisasi Bahaya Penyakit Rabies, Awas Ada Di Lingkungan Kita!
METRO-
Menurut drh. Annisa Larasati, di lingkungan sekitar kita terdapat hewan-hewan
yang dapat menularkan penyakit rabies. Diantara hewan-hewan tersebut yang
paling banyak dijumpai adalah anjing dan kucing.
Hal
itu disampaikan pada acara sosialisasi penyakit rabies dari Dinas Pertahanan
Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Metro, kepada para siswa SD Muhammadiyah
Metro Pusat yang tergabung dalam ekstrakurikuler dokter kecil. Acara
berlangsung di Aula Gedung Dakwah PDM Kota Metro.
Bersama
drh. Ruri Astuti, M.Sc., Ia menjelaskan bahwa Penyakit rabies dapat ditularkan
lewat gigitan hewan yang memiliki penyakit rabies. Melalui gigitan yang melukai
kulit manusia atau hewan lain dengan cara menyebarkan virus melalui air
liurnya, lewat pembuluh darah yang masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan
gangguan pada sistem saraf.
"Ketika
virus telah berhasil memasuki sistem saraf pusat, maka pada penderita gigitan
hewan rabies akan tertular penyakit rabies, jika tidak cepat ditangani oleh
tenaga medis", ungkap drh. Annisa Larasati.
Dihadapan
40 siswa yang terdiri dari kelas 4, 5 dan 6, drh. Annisa Larasati, lebih jauh
menjelaskan pencegahan penyakit rabies dengan cara vaksinasi pada hewan
peliharaan serta cara penanganan yang benar jika terkena gigitan hewan
terindikasi memiliki penyakit rabies. Menurutnya, ada beberapa cara
penanganannya. Pertama, mencuci bagian yang terkena gigitan hewan terindikasi
penyakit rabies dengan air mengalir selama 15 menit.
“Hal ini bertujuan untuk menghilangkan virus yang menempel pada permukaan kulit yang terkena gigitan,” paparnya.
Kedua,
apabila terkena gigitan hewan yang terindikasi penyakit rabies agar jangan
panik, segera periksakan ke puskesmas atau rumah sakit.
“Di
Kota Metro penyedia layanan penyakit rabies yaitu Puskesmas Banjarsari yang
berlokasi di Metro Utara dan RSUD Sumbersari yang berlokasi di Bantul, Metro
Selatan,” ungkapnya.
Pada
tahapan ketiga, selama 24 jam, drh. Annisa menjelaskan, jika hewan setelah
menggigit kemudian mati, maka segera laporkan ke Dinas Ketahanan Pangan
Pertanian dan Perikanan Kota Metro.
“Akan
segera diuji laboratorium apakah hewan tersebut benar memiliki penyakit rabies.
Pada korban akan diberikan tindakan medis dari dokter,” pungkasnya.
Sementara
itu, Eka Aprilia Mulyani, selaku guru sekaligus penanggung jawab ekskul Dokter
Kecil berterima kasih kepada para narasumber beserta tim yang telah memberikan
pengetahuan kepada siswa-siswi yang ikut serta dalam kegiatan edukasi ini.
"Kami
berharap dengan adanya kegiatan penyuluhan dan sosialisasi penyakit rabies ini,
para siswa dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap hewan-hewan yang termasuk
dalam kategori hewan yang bisa menularkan penyakit rabies", ungkapnya.